Padang, Editor – Dalam khutbah Jumat yang disampaikan di Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Kota Padang, khatib mengingatkan jamaah tentang bahaya penjajahan terbesar yang kerap luput dari kesadaran manusia: hawa nafsu. Jumat 8 Agustus 2025
Menurut khatib, hawa nafsu dapat menjadi sumber penjajahan yang lebih berbahaya dari penjajahan fisik, karena menundukkan hati dan pikiran manusia untuk tunduk pada kepentingan pribadi, kekuasaan, dan ketamakan.
“Hawa nafsu bisa menjajah manusia hingga menganggap dirinya sebagai tuhan. Seperti dalam sejarah, Fir’aun yang menolak kebenaran dan membantai anak-anak lelaki karena takut kehilangan kekuasaan,” ujar khatib dalam khutbahnya, Jumat 8 agustus 2025
Ia mengingatkan bahwa Allah mengutus Nabi Musa untuk menghadapi kezaliman Fir’aun. Pada akhirnya, Fir’aun ditenggelamkan di Laut Merah sebagai balasan atas keangkuhan dan kezalimannya.
“ oleh manusia bisa tumbang, tapi penjajahan oleh hawa nafsu lebih sulit, karena bersumber dari dalam diri,” tegas khatib di hadapan ratusan jamaah.
Khatib juga menyinggung soal ideologi yang menindas manusia. Menurutnya, semua bentuk penjajahan—baik oleh sistem, ideologi, maupun kekuasaan absolut—pada akhirnya akan menemui kehancuran jika melawan nilai-nilai kebenaran dan kemanusiaan.
Khutbah tersebut menggugah banyak jamaah yang hadir, karena mengaitkan nilai-nilai spiritual dengan tantangan kehidupan modern, termasuk kerakusan kekuasaan, ketidakadilan, dan krisis moral.
Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al‑Minangkabawi sendiri merupakan ikon kebanggaan masyarakat Sumatera Barat, yang setiap pekannya menjadi pusat ibadah umat Islam di Kota Padang.
**Afridon
0 Komentar