![]() |
Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Marlina Sepa |
Pariaman Editor— Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada beras. Salah satu upayanya, yakni dengan mendorong peningkatan produksi Gabah Kering Panen (GKP) setiap musim tanam (MT).
Langkah konkret dilakukan dengan mengganti varietas padi yang biasa ditanam seperti IR 42 dan Cisokan, ke varietas unggul Impari yang lebih produktif dan tahan terhadap serangan hama. Selain itu, perbaikan saluran irigasi dan penguatan pengendalian hama menjadi fokus utama.
“Kami terus melakukan evaluasi bersama kelompok tani. Alhamdulillah, hasilnya mulai terlihat. Produksi gabah yang biasanya 5,2 ton per hektar kini naik menjadi 5,4 ton per hektar,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Marlina Sepa, saat dihubungi jumat 25 Juli 2025
Untuk menekan biaya produksi dan menjaga kesuburan tanah, petani juga didorong lebih aktif menggunakan pupuk organik. Marlina menegaskan bahwa ketersediaan pestisida juga menjadi perhatian dinas agar tidak terjadi kelangkaan di musim tanam.
“Jika ada gejala serangan hama, petugas lapangan akan langsung turun untuk melakukan penanganan cepat. Jangan sampai hama berkembang luas dan merusak tanaman petani,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk lahan sawah tadah hujan khususnya di kawasan Pariaman Selatan, petani masih mengandalkan sistem irigasi dari Anai II yang melewati wilayah tersebut.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu mendongkrak hasil pertanian dan memperkuat posisi Kota Pariaman sebagai daerah penyangga pangan di Sumatera Barat.
**Afridon
0 Komentar