![]() |
Momentum Lebaran selalu menjadi waktu yang paling dinanti oleh para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP ) |
Padang, Editor – Tangis haru, tawa bahagia, dan pelukan hangat menjadi pemandangan yang mewarnai Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Padang selama libur Idulfitri 1446 H. Sejak Senin, 31 Maret hingga Kamis, 3 April 2025, sebanyak 2.560 pengunjung memadati rutan demi satu tujuan: bersilaturahmi dan melepas rindu dengan anggota keluarga mereka yang sedang menjalani masa tahanan.
Momentum Lebaran selalu menjadi waktu yang paling dinanti oleh para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan keluarga mereka. Bagi sebagian besar, inilah satu-satunya kesempatan dalam setahun untuk bertatap muka secara langsung, saling menggenggam tangan, dan bertukar cerita kehidupan.
“Ribuan keluarga WBP datang untuk bersilaturahmi dan melepas rindu. Momen Idulfitri ini menjadi penyemangat bagi WBP untuk terus memperbaiki diri dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan keluarga,” ujar Kepala Rutan Kelas IIB Padang, Welli, Minggu, 6 April 2025.
Pelukan yang Menyembuhkan Luka
Tenda-tenda besar didirikan di halaman rutan. Di bawahnya, para pengunjung duduk bersabar dalam antrean panjang, membawa makanan khas Lebaran, bingkisan kecil, dan tentu saja kerinduan yang telah lama dipendam. Suara anak-anak memanggil ayah mereka yang terkurung, istri yang menyeka air mata, dan orang tua yang memeluk erat sang ana semuanya menyatu dalam suasana penuh emosi.
Rutan pun menyiapkan diri jauh-jauh hari. Penambahan personel keamanan, penataan sistem antrean, hingga pemeriksaan barang bawaan dilakukan secara ketat namun tetap humanis.
“Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada WBP dan pengunjung. Persiapan ini dilakukan untuk memastikan kunjungan berjalan tertib, aman, dan nyaman,” tambah Welli.
Rindu yang Tidak Pernah Mati
Bagi sebagian WBP, Lebaran bukan hanya soal takbir dan ketupat, melainkan tentang harapan—bahwa hidup di balik jeruji masih bisa disinari oleh cinta dan dukungan keluarga. Setiap pelukan menjadi penguat tekad untuk berubah, setiap tatapan menjadi doa yang disampaikan dalam diam.
Kunjungan Lebaran di Rutan Padang bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi menjadi ruang pemulihan emosional bagi mereka yang tengah menjalani masa hukuman. Di balik jeruji, semangat untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat terus menyala.
**
0 Komentar