Jalan Bypass Kota Padang Memprihatinkan, PPK 2.1: Anggaran Masih Terkunci di Pusat

 



tampak rusak, dipenuhi lubang, saluran drainase tersumbat sedimen, hingga rerumputan liar yang menjalar tanpa ada penebasan


Padang -Editor– Jalan Bypass Kota Padang, Sumatera Barat, kian hari kian memprihatinkan. Ruas jalan nasional dua lajur yang membelah Ibukota Provinsi ini tampak rusak, dipenuhi lubang, saluran drainase tersumbat sedimen, hingga rerumputan liar yang menjalar tanpa ada penebasan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar di tengah masyarakat, apalagi lambannya perbaikan disebut-sebut akibat kegiatan rutin dan berkala yang berjalan terseok-seok.

Sepekan lebih, lubang-lubang besar dibiarkan menganga di badan jalan. Pekerjaan tambal sulam (patching) berjalan lambat. Di Kilometer 17, salah seorang pedagang, Madi, mengaku resah dengan lubang yang dibiarkan terbuka.

"Sudah lebih seminggu lobang ini, tapi belum juga ditambal. Malah rambu peringatannya sudah rusak karena ditabrak kendaraan. Kalau tidak cepat-cepat diperbaiki, bisa-bisa ada yang celaka," keluhnya, Jumat  25 April  2025 

Keluhan serupa disampaikan Wat, pedagang lain di lokasi itu. Menurutnya, kecelakaan di jalan Bypass sering terjadi justru karena jalan yang rusak. "Harusnya secepatnya ditambal. Bahaya kalau dibiarkan," ujarnya.

Tak hanya di KM 17, di kawasan Simpang Empat Lubuk Minturun, Syahril, warga sekitar, menceritakan insiden yang hampir merenggut keselamatan anaknya. Saat itu, di dekat lampu merah, seorang pengendara motor di depan anaknya terjatuh menghindari lubang besar. Beruntung, anak Syahril yang melaju perlahan bisa menghindar.

"Kalau lobang ditutup dari awal, kejadian seperti ini tidak perlu terjadi," sesalnya.

Perbaikan Jalan Tersendat, Saluran Drainase Memburuk

Selain kerusakan badan jalan, saluran drainase di sepanjang Bypass juga tak luput dari masalah. Saluran tersumbat sedimen, penuh sampah, dan ditumbuhi rumput liar. Aktivitas pembersihan saluran dan penebasan rumput seolah berhenti total.

Ketika dikonfirmasi, Zulfikar Kurniawan, ST., M.Si., Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1 Satker PJN II Provinsi Sumatera Barat, membenarkan kondisi ini. Ia menjelaskan bahwa keterlambatan perbaikan terjadi karena anggaran rutin dan berkala dari Pemerintah Pusat hingga kini masih terkunci.

"Sampai sekarang, anggaran untuk perbaikan jalan, pembersihan saluran, dan penebasan belum cair. Masih terkunci di pusat," ungkap Zulfikar di kantornya, Jumat  25  April  2025

Meski begitu, menurutnya, perbaikan badan jalan yang mendesak tetap diupayakan semaksimal mungkin, dengan menggandeng pihak ketiga.

"Alhamdulillah, badan jalan yang rusak tetap kami perbaiki, meski anggaran belum sepenuhnya tersedia," tambahnya.

Untuk penebasan rumput dan pembersihan drainase, Zulfikar menyebut pendataan sudah dilakukan. "Tinggal menunggu pengerjaan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dimulai karena anggaran mulai dibuka bertahap," ujarnya optimistis.

Bahu Jalan Rusak Akibat Parkir Liar Truk

Tak hanya soal perbaikan badan jalan dan saluran drainase, kerusakan bahu jalan sepanjang Bypass juga menjadi perhatian. Zulfikar mengungkapkan, parkir liar kendaraan berat seperti truk di bahu jalan menjadi penyebab utama.

"Bahu jalan sudah pernah kami perbaiki pakai alat berat, tapi rusak lagi karena masih banyak truk parkir sembarangan," katanya.

Pihaknya pun tengah menyiapkan surat resmi kepada Pemerintah Kota Padang untuk membantu menertibkan parkir liar ini. Tanpa penertiban, kerusakan jalan dikhawatirkan terus berulang

Dishub Padang Masih Bungkam

Upaya untuk mendapatkan keterangan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang terkait penertiban parkir liar sejauh ini belum membuahkan hasil. Saat mendatangi kantor Dishub di Jalan Sutan Syahrir, wartawan mendapat informasi bahwa Kepala Dinas, Ances Kurniawan, S.STP., M.Si., sedang berada di luar kantor. Upaya menghubungi lewat WhatsApp pun belum membuahkan respon.

Sementara itu, di lapangan, Nurman, Koordinator Lapangan PPK 2.1, memastikan bahwa proses patching terus berlangsung.

"Saya sedang di Lubuk Begalung, mengawal pekerjaan tambal jalan. Setelah ini lanjut ke arah Indarung," kata Nurman melalui sambungan telepon.

Masyarakat berharap, persoalan ini segera ditangani tuntas, agar jalan Bypass kembali nyaman dan aman untuk dilalui, tanpa ancaman lubang berbahaya atau jalan rusak yang mengintai setiap pengendara.


** Afridon









Posting Komentar

0 Komentar