Kadis PUPR Sumbar, Fathol Bahri: Tak Ada Pembangunan Proyek Infra Instruktur Terkendala , Terhenti karena Pandemi Covid-19

 

Fathol Bahri.

Padang, Editor.- Meski terjadi refocusing pada masa pandemik Covid-19, tidak ada program pembangunan infra sturuktur yang terkendala atau terhenti di Sumbar.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas PUPR Sumbatera Barat, Fathol Bahri ketika ditemui di kantornya, kamis (28 /10)/2021 )

Menurut Fathol Bahri, untuk percepatan pembangunan  infrastruktur  jalan dan jembatan di kabupaten/ kota di Sumatra Barat terus berlanjut dan Dinas PUPR tetap membahas sejumlah program dengan lembaga terkait, terutama dengan Kementerian PUPR

”Kita selalu mendiskusikan tentang apa program yang bisa dibawa ke Sumbar. Kita temui Menteri dan Dirjend Perumahan Kementrian PUPR. Mereka sangat welcome” ujar Fahtol.

Lebih lanjut dia mengatakan, belum kami utarakan maksud kedatangan, beliau sudah bertanya, apa yang diminta. Alhamdulillah, terobati lelah kami yang datang bersilaturahim.

“Saya menyampaikan apa yang  diminta dan beliau menginginstruksikan segera menyiapkan  relokasi pemukiman  jalan dan jembatan maupun pembangunan bagi masyarakat  Sumbar,” jelas Fathol.

Disamping itu  Fathol juga  telah berbicara dengan Direktur Bina Program Dirjen Cipta Karya, Kementrian PUPR untuk membahas program lain untuk dibawa ke Sumbar.

“Kita akan bangun jalan-jalan provinsi dan percepatan pembangunannya dengan mengutamakan akses jalan-jalan bisa baik dan lancar karena sangat dibutuhkan masyarakat untuk penigkatan perekonomian,” ucap  Fathol.

Sebagian besar anggaran memang dialihkan untuk penanganan Covid-19. Namun proyek pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tahun 2021 terus berlanjut atau tidak terkendala oleh masalah Covid-19.

Fathol berharap program-program pembangun fisik di wilayah kerjanya dapat terus berlanjut, meski ada anggaran Dinas PUPR  Sumbar yang terpangkas, termasuk anggaran yang berasal dari pemeritah pusat.

Fathol  mengatakan, pada tahun 2021 ini, pihaknya hanya akan melanjutkan program pembangunan jalan dan jembatan yang telah direncanakan sebelumnya. Dantaranya  pembangunan Jalur Wisata Lingkar Barat Padang. Seperti jalur wisata lingkar barat Padang yang dibangun sepanjang Pantai Bungus hingga Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sepanjang 14 kilometer.

“Tahun ini ada pengerjaan 1,1 kilometer kelanjutan dari Jalan Nipah-Teluk Bayur. Secara bertahap akan dilanjutkan hingga BIM,” ujar Kepala Dinas PUPR Sumbar, Fathol Bari.

Menurutnya, tidak ada persoalan pembebasan lahan pada ruas jalan yang akan dibangun sepanjang 1,1 kilometer hingga ke Teluk Bayur itu. Semua berjalan dengan lancar.

“Sekarang kita sedang dimasukkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk proses tender,” tuturnya.

Secara keseluruhan jalan lingkar barat Kota Padang sepanjang 14 kilometer itu membutuhkan anggaran sekitar ratusan miliar. Anggaran yang cukup besar itu karena pada ruas jalan tersebut ada dua jembatan yang harus dibangun. Jembatan pertama di belakang Hotel Pangeran Beach sudah selesai. Jembatan lain berada di sekitar titik Universitas Bung Hatta, Padang. Bentangannya diperkirakan sekitar 200 meter.

“Jembatan ini yang memakan biaya yang agak besar, jadi kita kerjakan secara bertahap,” sambungnya.

Jika akses jalan ini selesai dikerjakan semua, makan arus lalulintas yang masuk dan keluar kota Padang akan terpecah. Nantinya akan ada tiga akses jalan masuk. Ketiganya yakni jalur barat, tengah dan timur.

Berbicara tentang kelanjutan pembangunan Gedung Kebudayaan unit B dan C yang kini masih terbengkalai, Fathol menjelaskan, ada beberapa permasalahan yang harus diupayakan. Diantaranya pengulangan tender dari proyek multi year yang memerlukan dana cukup besar tersebut.

“Kita terus mengupayakan agar pembangunan Gedung Kebudayaan unit B dan C itu terus dilanutkan pada tahun anggaran 2022 mendatang,” jelas Fathol.


** Afridon

Posting Komentar

0 Komentar